CARA MENJINAKKAN BURUNG

Menjinakkan burung adalah topik yang sering dibahas di kalangan pecinta burung atau kicau mania. Beberapa orang dapat melakukannya dengan mudah, sementara yang lain menghadapi berbagai kesulitan. Penting untuk diingat bahwa setiap jenis burung memiliki karakteristik yang berbeda. Beberapa burung lebih mudah dijinakkan, sementara yang lain mungkin kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru. Oleh karena itu, kecepatan dan keberhasilan proses menjinakkan burung sangat bergantung pada jenis burung itu sendiri. Menjinakkan burung, terutama burung kicauan, adalah hal yang penting jika kita ingin merawatnya agar dapat berkicau dengan baik. Hal ini juga berlaku untuk burung hias, yang seharusnya tidak merasa takut saat didekati pemiliknya dan tidak berusaha menabrak-nabrak kandang. Ketika burung masih giras atau ketakutan, terutama terhadap pemiliknya, akan sangat sulit untuk mengeluarkan potensi terbaiknya.



Tidak hanya burung yang ditangkap dari alam liar yang belum jinak, tetapi burung yang dibeli dari penangkaran juga sering kali masih belum sepenuhnya jinak. Hal ini biasanya disebabkan oleh kurangnya perawatan dan perhatian dari pemiliknya. Apapun jenis burung yang dipelihara, baik yang dibeli di kios burung maupun yang ditangkap dari hutan, umumnya saat berada di dalam sangkar atau kandang, burung tersebut akan merasa tidak nyaman jika ada manusia atau benda lain yang mendekatinya, terutama jika hal tersebut belum pernah dilihat sebelumnya. Ketidaknyamanan ini sering kali diekspresikan dengan perilaku agresif, seperti menabrak-nabrak kandang, yang dapat menyebabkan kerusakan pada bulu dan bahkan mengakibatkan luka pada tubuhnya.

 MENJINAKKAN BURUNG YANG GIRAS

 Proses penjinakan burung yang masih baru beradaptasi dengan pola perawatan pemiliknya bisa menjadi tantangan. Selama fase ini, burung sering kali menunjukkan perilaku menabrak-nabrak kandang, yang dapat menyebabkan cedera. Ini adalah reaksi alami yang sulit dihindari, dan tidak ada cara instan untuk membuatnya jinak.  Beberapa pembaca mungkin merasa kasihan dan ragu untuk mengubah pola perawatan demi menjinakkan burung, sehingga mereka memilih untuk tidak melanjutkan perawatan. Namun, penting untuk diingat bahwa fase giras ini biasanya hanya berlangsung beberapa minggu. Setelah burung mulai jinak, bulu yang rusak akan tumbuh kembali dan luka-lukanya akan sembuh. Jika burung dibiarkan terlalu lama dalam keadaan giras, hal ini justru dapat menyiksanya. Misalnya, saat dipindahkan ke kandang baru, burung bisa terus-menerus menabrak sangkarnya.    

TEMPAT UNTUK BURUNG

 Burung yang ditangkap dari alam liar biasanya belum terbiasa dengan kehadiran manusia di sekitarnya. Langkah pertama yang perlu diambil adalah menempatkan burung di lokasi yang ramai dan menggantangnya pada ketinggian yang cukup, agar ia tidak merasa terlalu ketakutan. Setelah beberapa minggu, atau sekitar minggu kedua, Anda dapat menurunkan posisi gantangan burung sedikit lebih rendah dari sebelumnya, dan melanjutkan penyesuaian ini pada minggu-minggu berikutnya. Pada minggu pertama hingga kedua, burung yang belum jinak mungkin akan sering menabrak kandangnya, yang dapat menyebabkan bulunya rusak atau bahkan berdarah. Namun, seiring waktu, burung akan mulai terbiasa dengan kehadiran manusia dan lingkungan sekitarnya, sehingga rasa takutnya akan berkurang dan ia akan lebih tenang. Selama proses ini, biarkan burung menabrak sangkarnya dan perhatikan perkembangannya setiap hari. Ketika burung merasa lelah dan kehabisan tenaga, ia akan lebih banyak berdiam diri. Setelah burung mulai jinak, Anda akan melihat perubahan positif dalam perilakunya.

TEKNIK MEMANDIKAN BURUNG

 Memandikan burung tidak hanya penting untuk burung yang sudah jinak, tetapi juga bagi burung yang belum jinak. Aktivitas ini memiliki peranan penting dalam menciptakan kenyamanan bagi burung dan mempererat hubungan antara pemilik dan burung. Untuk memandikan burung yang belum jinak, Anda bisa menggunakan keramba dan membiarkannya di dalamnya selama beberapa waktu. Jika burung tersebut belum mau mandi sendiri, Anda dapat membantunya dengan menyemprotkan air hingga bulunya basah kuyup. Penting untuk memastikan bulu burung benar-benar basah, karena hal ini akan membuat burung lebih cepat merasa lapar. Ketika bulu basah, tubuh burung akan membakar lebih banyak kalori dan karbohidrat untuk menghangatkan diri. Setelah burung merasa lapar, Anda dapat memberikan pakan, seperti yang dijelaskan pada poin ketiga, untuk membantu proses penjinakan.


Komentar